Gara-gara STIFin Jadi Begini....



Sudah lama sekali blog ini tidak diopeni. Terakhir nulis sekitar tahun 2011. wow...sudah hampir 5 tahun blog ini dibiarkan seperti hidup segan, matipun tak mau dan terlupakan,terkubur dalam angan-angan.:)

Dengan berjalannya waktu dan seabreg kesibukan, tidak sempat sekalipun blog ini disambangi. Seperti sianak yang terbuang. padahal dulu sebelum ada kesibukan seperti sekarang, blog inilah yang menemani hari-hari dirumah dan momong anak.

Terus Kenapa tiba-tiba ingin mengunjungi blog ini lagi???

 Kisah berawal dari adanya seminar dan test STIFin di Sekolah. Pertama kali mendengar tidak ada sedikitpun ketertarikan untuk ingin tahu dan ikut seminar tersebut. Habisnya seminarnya diadakan sore hari pas waktu pulang dari sekolah. Sudah capek, mager dan hawanya sudah rebahan di rumah. Tetapi memang kalau jodoh itu tidak akan kemana. Sebelum pelaksanaan Midtest semester 1, sekolah mengadakan lagi seminar tentang STIFin untuk yang kedua kalinya. Tapi waktunya berbeda, kali ini seminar dilaksanakan pada hari Sabtu jam 9 pagi.

Dengan iming-iming gratis dan didorong oleh suami untuk mengikutkan anak kedua supaya ikut test STIFin, akhirnya ikut juga walaupun agak ogah-ogahan. Singkat cerita, ikutlah kami (saya dan anak kedua) seminar tersebut. Setelah mendapatkan penjelasan yang memadai dari seminar tersebut. Saya memberanikan diri untuk mengikutkan anak saya untuk ikut test. Dari hasil test diketahui kalau anak kedua saya MK nya (Mesin Kecerdasan)adalah Fe (Feeling extrovert). Ketika dijelaskan oleh Pembicaranya tentang Feeling Extrovert itu seperti apa, kok penjelasannya cocok sekali dengan anak saya.

Mungkin terbujuk oleh penjelasan tentang anak saya, maka dengan ragu-ragu saya juga mencoba untuk melakukan test STIFin ini. Pertamanya sih hanya ingin tahu saja, mesin kecerdasan saya apa. Apakah saya bisa mendukung, mengoptimalkan atau malah dikalahkan oleh mesin kecerdasan anak saya. ya tidak apa2 hilang uang dua ratus ribu kalau hasilnya memuaskan kan....

Setelah sidik jari saya discan semuanya, dan menunggu sekitar 15 menit untuk mengetahui hasilnya, akhirnya hasil yang ditunggu-tunggu keluar juga. Dan ternyata mesin kecerdasan saya adalah Intuiting extrovert (Ie). Sambil memendam kepenasaran apa itu Intuiting Extrovert (Ie), akhirnya tibalah saatnya hasil test saya dijelaskan oleh si pembicara. Menurut penjelasan hasil test STIFin, orang Intuiting Extrovert (Ie) adalah orang yang mempunyai indera keenam. Gubrakkk.....maksudnya????? Emang dukun atau paranormal ya....

Dibuku penjelasan dan menurut si pembicara mengatakan bahwa mesin kecerdasan Intuiting Extrovert (Ie) imaginasinya tinggi, daya kreatifitas tinggi. kurang dekat dengan lingkungannya. Asyik dengan dirinya sendiri dan lain-lain. Dan merupakan tipe orang yang kreatif, inspiratif, inovatif dan seorang assembler yang handal. Kekuatan orang tipe Intuiting Extrovert (Ie) adalah kata dan orangnya romantis (untuk lebih jelasnya bisa googling ya). Saya melongo dan shock mendengar penjelasan tipe orang Intuiting Extrovert (Ie) dari si pembicara..

kenapa saya kaget, sekaget-kagetnya? karena semua penjelasan tipe orang Intuiting Extrovert (Ie) diatas tidak sesuai dengan tipe saya. Kalau orang Intuiting Extrovert (Ie) dikatakan sebagai orang yang kreatif, justru saya tidak kreatif, saya cenderung mengikuti orang lain dan tidak kreatif sama sekali. Orang Intuiting Extrovert (Ie) dikatakan sebagai orang yang inspiratif, tapi saya tidak pernah menginspirasi orang lain, justru saya sering terinspirasi oleh motivasi orang lain terutama suami. Jadi mana bisa saya bermesin kecerdasan Intuiting Extrovert (Ie). Jangan-jangan STIFin salah nih, nggak valid, pikir saya.

Akhirnya saya beranikan diri untuk bertanya dan ingin membantah penjelasan si pembicara kalau test STIFin ini salah untuk saya. saya utarakan kalau semua tipe orang bermesin kecerdasan Intuitive Extrovert (Ie) tidak ada disaya, kenapa bisa tidak ada? apakah test nya tidak valid?

Dengan tersenyum simpul si pembicara mulai menjelaskan keheranan dan bantahan saya. beliau menjelaskan bahwa kalau Fenotif = 20% genetik + 80% lingkungan. Lingkungan, pola asuh, adat kebiasaan akan sangat mempengaruhi fenotif seseorang. Si pembicara balik bertanya ke saya, "usia ibu berapa sekarang?". Saya jawab kalau usia saya 38 tahun, dan si pembicara pun kembali tersenyum. Kalau tidak ada sifat atau kriteria Intuiting Extrovert (Ie) di saya bisa dijelaskan dengan rumus diatas. berarti faktor lingkungan yang prosentasenya 80% itulah yang menutupi sifat genetik Intuiting extrovert (Ie) saya tadi, sehingga tidak muncul apalagi dominan didiri saya. Jadi wajar kalau saya tidak kreatif, tidak inovatif, tidak inspiratif dll karena saya tidak diasah bahkan saya tidak tahu dulu. Saya baru tahupun sekarang ketika saya ikut STIFin..he...he...

Si pembicara juga mengatakan kalau genetik itu tidak akan hilang dalam diri kita walaupun tertutupi dan tidak dominan didiri seseorang. Beliau balik bertanya, coba sekarang ingat-ingat lagi apakah ada hal dulu yang pernah saya lakukan yang memang itu ciri khas orang bermesin kecerdasan Intuitive Extrovert Ie). Saya coba mengingat kembali apa ya yang saya dulu lakukan atau bayangkan? Pada saat itu tidak ada bayangan apa-apa.

Tapi setelah pulang ke rumah terlintas dulu waktu masih jadi mahasiswa pernah membayangkan kalau buka jasa cuci pakaian bagi mahasiswa pasti laris. Waktu itu tahun 1997 tahun kedua kuliah dan laundry belum ada waktu itu. Saya terinspirasi dari film-film dibarat yang ada tempat pencucian baju umum. Tapi hanya angan-angan saja karena saya pikir pasti butuh modal banyak...he..he...

Karena penasaran dengan diri ini, akhirnya mulai googling tentang intuting extrovert di internet. Baca-baca juga dari test MBTI yang juga hampir sama tapi beda pendekatan. Dan entah kenapa ketika googling itulah teringat dengan blog ini. Saya ketik url blog ini dulu namanya masih pojok newbie. Saya baca artikelnya satu persatu seperti flashback kewaktu dulu, lima tahun yang lalu.

Saya tertegun sejenak, dalam hati berkata, bagaimana dulu saya bisa menulis tulisan seperti ini ya, kok saya bisa. walaupun tulisan saya tidak bagus kalau dibandingan dengan para penulis yang ada diluar sana, tapi tidak jelek-jelek amat menurut saya. Saya mulai menulis diblog ini sekitar tahun 2010 dan ada sekitar 22 post yang sudah dipublikasikan dan yang lainnya masih draft. Yang saya tampilkan sekarang hanya 3 atau 4 saja karena yang lainnya mungkin tidak cocok untuk saya sekarang tapi tidak akan terhapuskan karena itu tulisan saya.

Seketika saya jadi teringat bahwa kekuatan orang bermesin kecerdasan Intuiting Extrovert adalah kata. Dia bisa merangkai kata. Dan saya tersadarkan kalau saya Intuiting Extrovert. Blog ini adalah salah satu bukti kalau saya Ie. Saya mau mengasah mesin kecerdasan saya atau tidak, tapi tetap saja saya Ie, kekuatan saya adalah kata.Sampai kapanpun karena itu genetik saya walaupun lingkungan membentuk saya menjadi orang yang lain.

Gara-gara STIFin lah saya balik lagi ngopeni blog ini. Dulu target saya adalah pagerank, uang dll melalui blog ini. Tapi sekarang saya tidak peduli dengan pagerank dll. Blog ini adalah sarana saya untuk mengaktualisasikan dan mengasah saya untuk menjadi Intuiting extrovert yang sebenarnya. Yang positif tentunya, karena intuiting extrovert juga ada negatifnya.

So, tidak ada kata terlambat untuk mengetahui diri kita sebenarnya. Tidak ada hal yang saya sesali dulu ketika saya belum tahu. Tetapi itu menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya, bagi anak-anak saya. Supaya mereka mengetahui mesin kecerdasanya lebih awal. Supaya mereka bisa melejit potensinya sedari dini.



Posting Komentar

0 Komentar